Sunday, December 14, 2008

BAYAZID DAN ORANG YANG MEMIKIRKAN DIRI SENDIRI

Pada suatu hari, seseorang mengomel kepada Bayazid, seorang
ahli mistik pada abad kesembilan, mengatakan bahwa ia telah
berpuasa dan berdoa dan berbuat segalanya selama tiga puluh
tahun namun tidak juga menemukan kesenangan seperti yang
digambarkan Bayazid. Bayazid menjawab, orang itu bisa saja
melanjutkan perbuatannya tiga ratus tahun lagi tanpa

mendapatkan kesenangan juga.

"Mengapa begitu?" tanya Si Sok-Saleh.

"Sebab kesombonganmu merupakan halangan utama bagimu."


"Coba katakan apa obatnya."

"Obatnya tak akan bisa kau laksanakan."

"Bagaimanapun, katakan sajalah."


Bayazid pun berkata, "Kau harus pergi ke tukang pangkas
rambut untuk mencukur janggutmu, (yang terhormat, itu).
Lepaskan semua pakaianmu dan kenakan korset. Isi sebuah
kantong kuda dengan kenari sampai penuh, lalu gantungkan di
lehermu. Pergilah ke pasar dan berteriaklah, 'akan kuberikan
sebutir kenari kepada setiap anak yang memukul tengkukku.'

Kemudian lanjutkan perjalananmu ke sidang pengadilan agar
semua orang menyaksikanmu."

"Tetapi aku tak bisa melakukan itu; coba katakan cara lain
yang sama manfaatnya."


"Itu langkah pertama, dan satu-satunya cara," kata Bayazid,
"Tetapi sudah aku katakan kepadamu bahwa kau tak akan bisa
melakukannya; jadi tak ada obat bagimu."

Catatan


Al-Ghazali, dalam Alkemia Kebahagiaan, mempergunakan ibarat
ini untuk menekankan pernyataan yang sering diulang-ulangnya
bahwa sementara orang, betapapun jujur tampaknya usaha
mencari kebenaran itu bagi dirinya sendiri -dan bahkan
mungkin juga bagi orang lain- nyatanya kadang-kadang didasari
kesombongan atau mencari untung sendiri, hal-hal yang

merupakan halangan utama bagi pencarian kebenarannya.

------------------------------------------------------------
K I S A H - K I S A H S U F I
Kumpulan kisah nasehat para guru sufi
selama seribu tahun yang lampau

oleh Idries Shah

ISA DAN ORANG-ORANG BIMBANG

Diceritakan oleh Sang Guru Jalaludin Rumi dan yang lain-lain, pada suatu hari Isa, putra Mariam, berjalan-jalan di padang pasir dekat Baitulmukadis bersama-sama sekelompok orang yang masih suka mementingkan diri sendiri.

Mereka meminta dengan sangat agar Isa memberitahukan kepada mereka Kata Rahasia yang telah dipergunakannya untuk menghidupkan orang mati. Isa berkata, "Kalau kukatakan itu padamu, kau pasti menyalahgunakannya."

Mereka berkata, "Kami sudah siap dan sesuai untuk pengetahuan semacam itu; tambahan lagi, hal itu akan menambah keyakinan kami."

"Kalian tak memahami apa yang kalian minta," katanya -tetapi diberitahukannya juga Kata Rahasia itu.

Segera setelah itu, orang-orang tersebut berjalan di suatu tempat yang terlantar dan mereka melihat seonggok tulang yang sudah memutih. "Mari kita uji keampuhan Kata itu," kata mereka, Dan diucapkanlah Kata itu.

Begitu Kata diucapkan, tulang-tulang itupun segera terbungkus daging dan menjelma menjadi seekor binatang liar yang kelaparan, yang kemudian merobek-robek mereka sampai menjadi serpih-serpih daging.

Mereka yang dianugerahi nalar akan mengerti. Mereka yang nalarnya terbatas bisa belajar melalui kisah ini.

Catatan

Isa dalam kisah ini adalah Yesus, putra Maria. Kisah ini mengandung gagasan yang sama dengan yang ada dalam Magang Sihir, dan juga muncul dalam karya Rumi, di samping selalu muncul dalam dongeng-dongeng lisan para darwis tentang Yesus. Jumlah dongeng semacam itu banyak sekali.

Yang sering disebut-sebut sebagai tokoh yang suka mengulang-ngulang kisah ini adalah salah seorang di antara yang berhak menyandang sebutan Sufi, Jabir putra al-Hayan, yang dalam bahasa Latin di sebut Geber, yang juga penemu alkimia Kristen. Ia meninggal sekitar 790. Aslinya ia orang Sabia, menurut para pengarang Barat, ia membuat penemuan-penemuan kimia penting.

------------------------------------------------------------
K I S A H - K I S A H S U F I
Kumpulan kisah nasehat para guru sufi
selama seribu tahun yang lampau
oleh Idries Shah